Empat Bayi Kembar Meninggal di Rumah Sakit Ben Boy Ruteng
LENDURAMENEHUNG.org - Empat bayi kembar yang dilahirkan dalam kondisi prematur pada jumat (12/4) di RS Ben Boy Ruteng, Manggarai, NTT, dinyatakan meninggal semua.
Keempat bayi kembar ini dilahirkan dari ibu yang berasal dari Desa Bea Waek, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur.
Keempat bayi tersebut tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia akibat kelahiran yang terlalu dini, yakni sekitar usia kehamilan 20 minggu.
Kepala Puskesmas Mano, Paskalis Jangkar, menjelaskan bahwa ibu tersebut dirujuk ke RSUD Ben Mboi pada usia kehamilan lima bulan setelah petugas kesehatan mendeteksi adanya kehamilan multipel.
"Organ vital janin seperti paru-paru dan sistem peredaran darah belum berkembang sempurna pada usia kehamilan 20 minggu, sehingga peluang hidup sangat kecil," jelas Jangkar
Dari keempat bayi yang dilahirkan, tiga di antaranya langsung dinyatakan meninggal dengan berat masing-masing sekitar 400-500 gram. Satu bayi sempat lahir dalam kondisi hidup dan mendapat penanganan medis, namun meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WITA di hari yang sama.
Kelahiran bayi kembar empat merupakan kasus langka yang membutuhkan penanganan medis khusus serta fasilitas neonatal yang lengkap. Kehamilan multipel diketahui memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi seperti kelahiran prematur, preeklamsia dan gangguan pertumbuhan janin.
Saat ini, sang ibu berada dalam kondisi stabil dan tengah menjalani masa pemulihan pasca persalinan. Pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat tengah menyusun laporan rinci untuk evaluasi dan peningkatan layanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil sejak awal kehamilan hingga kelahiran bayi di wilayah tersebut.
"Kasus ini menjadi pelajaran bagi kami untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama dalam penanganan kehamilan multipel," Tutur Jangkar.
Dengan evaluasi ini, diharapkan kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut dapat meningkat dan mengurangi risiko kejadian serupa di masa depan.