Patrick Kluivert Diminta Persiapkan Pemainnya Hadapi Jepang
LENDURAMENEHUNG.COM Pengamat sepak bola Satria Permana meminta Pelatih Tim Nasional Indonesia Patrick Kluivert untuk serius mempersiapkan para pemain. Khususnya, dalam menghadapi Jepang pada 10 Juni 2025 mendatang, mengingat Jepang merupakan lawan berat di ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia.
"Besok kita main di kandang Jepang. Ini menjadi PR tersendiri," kata Satria dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI, Senin (31/3/2025).
Menurut Satria, Jepang akan menjadi lawan terberat bagi Indonesia. Bahkan, ia memperkirakan Indonesia akan sulit menahan imbang Jepang sekali pun di kandangnya.
"Kita lawan Jepang bisa nggak menang? Saya rasa berat. Imbang saja, kalau menurut saya kemungkinannya hanya 20 persen," ujarnya.
Apalagi, kata dia, jika dilihat perbedaan Timnas Indonesia dengan Jepang terlalu jauh. Salah satunya, Jepang memiliki kompetisi yang terstruktur, mulai dari pembinaan usia dini.
"Kita hanya mengandalkan pemain-pemain diaspora. Meski, ini trik yang digunakan PSSI untuk akselerasi program," kata Satria.
Seharusnya, menurut dia, PSSI harus melakukan pembinaan sepak bola sejak dini. Sehingga, nantinya berujung pada kepentingan tim nasional.
"Sampai sekarang itu masih menjadi titik berat PSSI untuk membenahi," ucapnya.
Namun, lanjut Satria, hal berbeda saat Indonesia berjumpa Tiongkok pada laga ronde kretiga kualifikasi Piala Dunia pada 5 Juni 2925 nanti. Ia optimis Indonesia dapat mengalahkan Tiongkok dalam laga nanti.
"Kalau melawan Tiongkok, saya yakin bisa. Kenapa? Karena waktu bermain di kandangnya kesalahan kita cuma satu, kita menganggap remeh mereka," ujarnya.
Meski demikian, menurut Satria, kualitas pemain Indonesia lebih baik dibandingkan Tiongkok. Ditambah lagi, Tiongkok melakukan kesalahan dalam melakukan pengembangan sepak bolanya.
"Jadi, kita masih bisa untuk melawan Tiongkok. Setidaknya, kita menang dan lolos ke babak keempat, kemenangan melawan Tiongkok harga mati," kata dia.
Di sisi lain, Satria menyoroti pop peluang Indonesia jika lolos ke ronde empat kualifikasi Piala Dunia. Ia memperkirakan Indonesia akan kembali bertemu dengan tim-tim asal Timur Tengah.
"Biasanya kalau kita bertemu tim Timur Tengah, memang agak merepotkan," ucapnya
Apalagi, di ronde empat menerapkan sistem round robin. Atau sistem kompetisi yang melibatkan semua peserta melawan satu sama lain.
"Babak empat sistem round robin, dua away dan dua kandang. Biasanya format ini agak tricky," ujarnya.
Satria mengatakan, jika Indonesia lolos di babak keempat, maka tim nasional Indonesia harus bekerja keras. "Babak keempat tidak seenteng yang kita kira," kata dia.
Menurutnya, banyak tim Timur Tengah yang ingin menyusul Iran, Jepang, dan Uzbekistan yang sudah lolos ke Piala Dunia. Hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Indonesia.