Pratikno mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi era disrupsi teknologi, digitalisasi, dan kecerdasan buatan (AI).

Pratikno mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi era disrupsi teknologi, digitalisasi, dan kecerdasan buatan (AI).

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno.

LENDURAMENEHUNG.org - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno menyampaikan tiga hal yang dapat membangun pendidikan nasional. Yakni kualitas, aksesibilitas, dan relevansi.

"Pendidikan kita ini, tentu saja, pertama harus bermutu- berkualitas tinggi, kedua aksesibilitasnya meningkat. Artinya semakin merata dan terjangkau, baik secara teritori maupun secara status sosial ekonomi dan ketiga relevan sesuai dengan dinamika dan kebutuhan pembangunan,” kata Pratikno dalam keterangan resmi, yang dikutip Minggu (4/5/2025). 

Ia menekankan, ketiga aspek tersebut tidak boleh diabaikan, agar pendidikan benar-benar menjangkau seluruh lapisan rakyat Indonesia. Dia juga mengatakan, setiap warga negara mendapat kesempatan layanan pendidikan dan tidak ada yang termarjinalkan. 

Pratikno mengingatkan pentingnya kesiapan menghadapi era disrupsi teknologi, digitalisasi, dan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, seluruh warga negara, bukan hanya anak sekolah, harus mampu menjadi pengguna yang pintar, yaitu pengguna AI yang cerdas. 

"Artinya, logikanya kuat, critical thinking. Mampu melakukan verifikasi apakah informasi yang disampaikan AI ini benar atau tidak," ungkapnya.

Ia juga menekankan, pendidikan ke depan harus menyiapkan generasi yang tidak hanya mampu menggunakan AI secara bijak. Tetapi juga menjadi pengembang (developer) dan pelaku usaha berbasis AI (AI Preneur). 

Oleh karena itu, pendidikan harus membantu mengembangkan kemampuan numerasi, coding, dan entrepreneurship. "Sehingga nanti ke depannya kita akan mampu mengembangkan industri AI yang kuat serta AI Indonesia yang berdaulat,” ujarnya.