Presiden Korea Selatan Resmi Dimakzulkan, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Presiden Korea Selatan Resmi Dimakzulkan, Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol saat berpidato di rumah dinasnya di Seoul,

LENDURAMENEHUNG.org -  Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dimakzulkan oleh Mahkamah Konstitusi pada Jumat (4/4/2025). 

Keputusan ini diambil secara bulat oleh delapan hakim Mahkamah Konstitusi.

Presiden Yoon Suk Yeol resmi dimakzulkan menyusul pemberlakuan deklarasi darurat militer Korea Selatan pada akhir tahun lalu, yang dianggap dilakukan tanpa alasan yang sah.

Presiden Yoon dituduh melanggar konstitusi dan hukum dengan mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024 silam.

Tak hanya itu, Yoon juga mengerahkan pasukan ke Majelis Nasional untuk menghentikan anggota parlemen yang menentang dekrit tersebut. Selain itu, ia juga memerintahkan atas penangkapan politisi.

"Dampak negatif terhadap tatanan konstitusional dan akibat pelanggaran hukum oleh terdakwa sangat serius, sehingga manfaat perlindungan konstitusi dengan membebaskan terdakwa jauh lebih besar daripada kerugian nasional akibat membebaskan presiden," kata penjabat Kepala Mahkamah Konstitusi, Moon Hyung-bae," dikutip dari Yonhap pada Jumat (4/4/2025).

Lantas, apa yang akan terjadi selanjutnya setelah Presiden Korea Selatan dimakzulkan?

Kekuasaan Presiden Yoon dilucuti

Sesuai putusan Mahkamah Konstitusi Korea Selatan, Presiden Yoon Suk Yeol akan kehilangan semua kekuasaan dan hak istimewanya setelah resmi dimakzulkan.

Termasuk pengawalnya, Yoon juga diwajibkan meninggalkan kompleks kepresidenan.

Selain kehilangan kekebalan eksekutif, Presiden Yoon juga akan menghadapi pengadilan pidana yang panjang dan rumit atas tuduhan makar, dengan kemungkinan hukuman penjara atau bahkan hukuman mati jika terbukti bersalah.

Saat masih menjabat, Yoon sendiri dilaporkan telah memveto berbagai upaya anggota parlemen untuk menyelidiki istrinya Kim Keon Hee atas serangkaian skandal.

“Dengan lengsernya Yoon dari kekuasaan, jaksa penuntut akan menyelidiki bukan hanya dia tapi juga Kim secara menyeluruh,” kata Yoo Jung-hoon, seorang pengacara dan komentator politik, dikutip dari AFP, Jumat.

Pemilihan umum dadakan

Dilansir dari Yonhap, usai pemakzulan sang Presiden, Korea Selatan harus segera menyelenggarakan pemilihan umum dadakan untuk memilih pengganti Yoon paling lambat pada 3 Juni 2025.

Menurut ketentuan, pemilihan umum tersebut memang harus diadakan dalam waktu 60 hari setelah Presiden dimakzulkan.

Untuk saat ini, Perdana Menteri Han Duck-soo akan menjalankan pemerintahan sebagai pelaksana tugas presiden.

Ia melanjutkan tugas tersebut setelah pada minggu sebelumnya Mahkamah Konstitusi membatalkan pemakzulannya.

2 calon terkuat pengganti Presiden Yoon Suk Yeol

Sosok Lee Jae-myung yang merupakan pemimpin oposisi kemungkinan akan menjadi presiden berikutnya.

Dia kalah tipis dari Yoon dalam pemilihan presiden 2022, namun berhasil bangkit kembali secara politik sebagai pemimpin oposisi utama.

Sebagai ketua Partai Demokrat, Lee memiliki  dukungan 34 persen menurut survei Gallup terbaru.  

"Partainya sudah menguasai Majelis Nasional. Jika Lee menang, partainya dapat meloloskan semua reformasi dan undang-undang yang diinginkannya,” kata Karl Friedhoff dari Chicago Council on Global Affairs.

Calon terkuat pengganti Presiden Yoon adalah Menteri Tenaga Kerja Kim Moon-soo. 

Dengan perolehan suara sekitar 9 persen, ia memimpin kelompok penentang dari Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon, termasuk mantan ketua partai Han Dong-hoon.

Kim menarik perhatian publik setelah bencana darurat militer Yoon. Saat itu, Kim menolak untuk membungkuk kepada publik karena gagal mencegah upaya penangguhan pemerintahan sipil.

Sikap tersebut membuatnya mendapat pujian dari kaum konservatif sebagai politisi yang berprinsip dan kuat.