Presiden Prabowo Subianto melakukan telewicara dengan empat pemimpin negara anggota ASEAN guna merespons kebijakan tarif impor timbal balik atau reciprocal tariff yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal April lalu.
LENDURAMENEHUNG.org - Presiden Prabowo Subianto melakukan telewicara dengan empat pemimpin negara anggota ASEAN guna merespons kebijakan tarif impor timbal balik atau reciprocal tariff yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada awal April lalu.
Dalam telewicara tersebut, Presiden Prabowo bertukar pandangan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Informasi mengenai percakapan tersebut pertama kali disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, melalui akun Instagram resminya.
Ia menyatakan bahwa diskusi difokuskan pada
langkah-langkah strategis yang dapat ditempuh ASEAN untuk menghadapi kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat.
“Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN minggu depan akan menindaklanjuti pembicaraan ini. Malaysia, selaku ketua ASEAN tahun ini, akan memastikan prinsip keadilan menjadi prioritas dalam negosiasi perdagangan internasional,” tulis Anwar dalam unggahannya.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan penerapan tarif impor minimal 10 persen untuk semua produk impor dari seluruh dunia, efektif sejak 2 April 2025. Indonesia termasuk dalam daftar negara yang terdampak, dengan tarif mencapai 32 persen.
Negara-negara ASEAN lainnya juga terkena dampak kebijakan ini dengan besaran tarif yang bervariasi:
Malaysia dan Brunei Darussalam: 24%
Filipina: 17%
Singapura: 10%
Kamboja: 49%
Laos: 48%
Vietnam: 46%
Myanmar: 44%
Thailand: 36%
Kebijakan tarif baru ini menimbulkan kekhawatiran di kawasan, mengingat potensi dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perdagangan regional.