Satgas PPKS Belum Efektif Picu Kekerasan Seksual
LENDURAMENEHUNG.org.Jakarta: Kasus kekerasan seksual di dunia pendidikan kembali menjadi sorotan dan menimbulkan keprihatinan publik. Salah satunya adalah kasus Universitas Gadjah Mada (UGM) yang melibatkan seorang guru besar dan 13 mahasiswi sebagai korban.
Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Mike Verawati Tangka, mengatakan, kekerasan seksual di kampus bukanlah hal baru. “Laporan-laporan kekerasan seksual yang dialami di kampus atau dunia pendidikan tuh sejatinya terus ada,” ujarnya dalam perbincangan bersama PRO3 RRI, Senin (14/4/2025).
Meski sudah ada UU TPKS dan Satgas PPKS, Mike menyebut pelaksanaannya masih sangat lemah. Ia menyoroti kurangnya dukungan struktural dan minimnya komitmen kampus terhadap keberadaan satgas.
Ia menegaskan, satgas membutuhkan dukungan nyata, termasuk anggaran dan peningkatan kapasitas. "Satgas PPKS ini bukan hanya untuk dibentuk saja lalu kemudian sudah, tapi perlu komitmen tinggi dari perguruan tinggi," kata Mike.
Masalah lainnya, lanjut dia, rendahnya pemahaman masyarakat kampus soal bentuk kekerasan seksual yang lebih luas. Banyak masih menganggap kekerasan seksual hanya terjadi secara fisik semata.
Ia menekankan perlunya pemahaman mendalam mengenai kekerasan seksual, termasuk aspek psikologis dan verbal. "Misalnya langkah-langkah pencegahan, misalnya sosialisasi, sosialisasi ini penting," ujarnya.
Mike juga menyoroti pentingnya aspek pencegahan, bukan hanya penanganan pasca-kejadian. Kampus harus aktif dalam edukasi, membuka pelaporan aman, dan membangun budaya berpihak korban.